Jika seorang wanita muslimah memakai hijab (jilbab), secara tidak langsung ia berkata kepada semua kaum laki-laki “Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan milikmu serta kamu juga bukan milikku, tetapi saya hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku orang yang merdeka dan tidak terikat dengan siapa pun dan aku tidak tertarik kepada siapa pun, karena saya jauh lebih tinggi dan terhormat dibanding mereka yang sengaja mengumbar auratnya supaya dinikmati oleh banyak orang.”
Wanita yang bertabarruj atau pamer aurat dan menampakkan keindahan tubuh di depan kaum laki-laki lain, akan mengundang perhatian laki-laki hidung belang dan serigala berbulu domba. Secara tidak langsung ia berkata, “Silahkan anda menikmati keindahan tubuhku dan kecantikan wajahku. Adakah orang yang mau mendekatiku? Adakah orang yang mau memandangiku? Adakah orang yang mau memberi senyuman kepadaku? Atau manakah orang yang berseloroh “Aduhai betapa cantiknya?”
Mereka berebut menikmati keindahan tubuhnya dan kecantikan wajahnya, sehingga membuat laki-laki terfitnah, maka jadilah ia sasaran empuk laki-laki penggoda dan suka mempermainkan wanita. nauzubillah.
Menginginkan kecantikan dan suka kepada kecantikan tidak menjadi suatu kesalahan. Hal tersebut adalah fitrah manusia. Semua orang secara wajar ingin nampak cantik. Bukan hanya itu, Allah yang kita sembah itu pun sangat cantik. Rasulullah s.a.w menegaskan dalam satu hadisnya, Allah itu indah dan suka pada keindahan. Keindahan Allah terletak pada sifat-sifat kesempurnaan-Nya.
Allah juga cinta pada keindahan, sebab itulah Islam yang diturunkan oleh Allah untuk menjadi panutan manusia ini juga sangat indah. Dan salah satu ciri keindahan Islam ialah ajarannya sangat cocok dengan fitrah semula jadi manusia. Jika ada orang yang mengatakan Islam itu tidak indah, bukan Islam yang tidak indah tetapi jiwa orang itu yang tidak indah. Begitu jugalah dunia ciptaan Allah ini, ia juga sangat indah.
Wanita juga adalah ciptaan Allah dan tentu saja wanita cantik. Yang menjadi masalah, di manakah letaknya kecantikan sebenar pada seorang wanita?
Kita mestilah mengukur kecantikan wanita mengikut tolok ukur ISLAM. Dan tentu saja kecantikan yang menjadi penilaian Islam adalah lebih hakiki dan abadi lagi. Misalnya, kalaulah kecantikan itu hanya terletak pada wajah, wajah itu lambat-laun akan dimakan usia. Itu hanya bersifat sementara. Apabila usia menua, kulit akan berkedut, tentulah wajah tidak cantik lagi. Jadi tentulah ini bukan ukuran kecantikan yang sejati dan abadi.
Oleh karena itu dapatkanlah kecantikan sejati. Carilah wajah hati dan rupa budi yang menawan. Ingatlah bahwa kecantikan itu bermula dari dalam ke luar.
Bukan sebaliknya. Oleh itu, pertama, tanamkan di dalam hati kita iman berdasarkan ilmu yang tepat dan penghayatan yang tinggi. Kemudian iman ini buktikanlah dengan perbuatan yang baik. Jadi perkara kedua ialah susulilah iman itu dengan perbuatan yang baik. Atur kehidupan mengikut syariat atau peraturan Tuhan. Apabila iman ditanam, syariat ditegakkan, akan berbuahlah akhlak yang mulia. Wajah, perilaku dan pribadi kita akan nampak cantik sekali. Inilah yang dikatakan kecantikan yang hakiki. :)
Begitu juga, rambut yang dianggap sbg "mahkota wanita" itu hendaklah ditutup. Ini bukanlah bererti menutup kecantikan wanita. Kecantikan itu tidak seluruhnya terletak pada rambut, hingga menutup rambut boleh menghilangkan kecantikan wanita.
Ya, memang rambut mahkota wanita, justru mahkotalah ia tidak boleh dipamerkan sesuka hati.
Begitulah rambut kepada wanita, jika ia dianggap mahkota maka ia perlu disimpan dengan baik. Ditutup dengan kain yang sopan. Dan hanya dipamerkan kepada orang yang berhak yakni kepada muhrimnya.
Begitulah rambut kepada wanita, jika ia dianggap mahkota maka ia perlu disimpan dengan baik. Ditutup dengan kain yang sopan. Dan hanya dipamerkan kepada orang yang berhak yakni kepada muhrimnya.
Tidak, kecantikan wanita tidak akan terlindung hanya dengan dia menutup tudungnya, kerana ada banyak kecantikan lagi yang boleh dipamerkannya. Misalnya, kecantikan tuturkata, tingkah laku dan budi pekerti.
Bagaimana masih boleh kelihatan cantik walaupun telah menutup aurat? Seperti yang telah dikatakan tadi, jagalah hal-hal yang lain yang boleh dipamerkan. Misalnya, wajah kita biarlah bercahaya, pakaian kita kemas, muka kita bersih dan pandangan kita lembut.
Tutuplah Aruratmu wahai ukhti tidak ada alasan untuk membantah ketentuan Allah. Cantik dimata Allah lebih utama daripada cantik dimata manusia.
semoga kita mendapat keredhaanNya dunia & akhirat. ameen (: